HARI RAYA QURBAN.
Sehari sebelumnya Jakarta sejak pagi sudah basah oleh air
hujan dan macet dimana2, baru tengah hari bisa berangkat
ke Bandung u menjemput kakak yang ngga kebagian travel .
Alhamdulillah jam dua siang sidah tiba di bandung ,tapi
udara sudah redup seperti hampir magrib. Kakak masih
dikampus hingga jam empat sore.
Sampai di bawah fly over... hujan sudah mulai deras dan
laju kendaran sudah mulai tersendat ternyata memang
macet luar biasa, untuk sampai Pasteur aja hampir dua jam.
Astaqfirullah.
Temen2 memberi semangat setelah curhat di fb. ada yang
memberi info lain, ada yang menyuruh sabar...hah..
itu yang pasti dan ada juga yang memberi saran untuk jalan
kaki aja biar sehat..... hah ? pembunuhan berencana !
he he...
(ngga salah juga karena statusku isinya lebih cepet yang
jalan kaki dari dago ke pasteur )..
Jadi yah nasiip... ......karena kesel akhirnya sampai ketiduran
(untungnya pak supirku ngga ikut tidur walaupun pasti dia
juga kesel setengah mati. )
Alhasil perjalanan Bandung - Jakarta ditempuh dalam waktu
enam setengah jam saja ditambah hujan deras .
tapi sebenernya ceritanya bukan hanya itu.
Setelah sepanjang jalan tadi malam mendengar suara takbir
yang sayup2..
Allahhu'akbar.. allahhu'akbar laillahaillallahwallahhu'akbar...
hingga berlanjut sampai pagi menjelang sholat eid. Panggilan
itu seperti memanggil kedalam hati.
Banyak hal yang telah terjadi setahun ini....banyak cobaan
yang harus dilalui, banyak rasa khawatir, banyak rasa takut,
banyak rasa terabaikan.....
tapi untuk tahun ini sudah tidak sanggup lagi untuk mengucap
'kuatkan aku atas segala kegundahan, segala kekhawatiran,
ketakutanku' .....
....shamed?,
sudah agak malu untuk memohon untuk hal yang sederhana.
seperti merasa ada yang ngga pantas,ada yang salah bila
memulai u memohon .
Karena saat kita percaya bahwa ada yang memelihara dan
selalu menjaga kita...
segalanya akan berubah jadi sederhana... (?).
Khutbah EiD masih terdengar...
bagaimana Ibrahim As patuh pada ' ketaqwaannya'
tanpa harus bertanya mengapa ,hanya percaya bahwa ridho
Tuhannya lah yang lebih berharga ....Astaqfirullah
Sungguh Allah hanya memberi cobaan sesuai
dengan kemampuan n keimanan seseorang.
Kemudian bagaimana seorang Ismail As juga patuh pada
Ketaqwaan pada Tuhannya dan rasa hormat pada orangtua
nya
khotib masih terus bercerita....bagaimana makna 'pengorba
nan ' pada hari ini.
Bagaimana darah dan daging sebagai lambang keikhlasan
dan kepedulian kita.
....terimakasih ya Allah.. atas semua berkah dan karunia.
....terimakasih telah Kau cukupkan segala ygkami butuhkan.
....terimakasih telah kau pilihkan jalan yang terbaik yang
harus kami lalui
....terimakasih atas anak2 dengan izinMu semoga mereka
dpt meniru ketaqwaan Ismail As
....terimakasih atas keikhlasan yg pelan2 ku pelajari atas
ridhoMu.
Kami makan ketupat bertiga, adeknya masih tertinggal di
Magelang dengan tidak ada kabar selama satu setengah
bulan yang lalu, ....... makan di rkb ya nak ?, bersama
'keluarganya' yang lain. malam hari nya dia telephone.....
...maaf lahir bathin ma.... subhannallah,
semua kesalahanmu sudah dimaafkan jauh sebelum
terucap....
InsyaAllah.
...... apakah kita perlu membuang waktu untuk terlalu
khawatir ?.....
