Jangan didik anakmu laki-laki
Bahwa kekuatan dan keperkasaan adalah segalanya
Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya
Jangan didik anakmu laki-laki
Untuk mengejar kehormatan dan kekuasaan
Ajari dia untuk mengejar cinta kasih dan kebijaksanaan
Jangan larang anakmu laki-laki jika ia menangis
Dan jangan katakan padanya bahwa laki-laki tak boleh cengeng
Ajari dia untuk mengenali dan menerima perasaannya
Bahwa air mata adalah anugerah Tuhan yang indah
Sehingga ia belajar untuk tidak frustasi oleh emosinya
Dan jika dewasa ia telah belajar untuk hidup dengan seutuhnya
Jangan didik anakmu perempuan
Bagaimana menjadi cantik
Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya
Jangan didik anakmu perempuan
Bagaimana untuk menyenangkan laki-laki
Ajari dia untuk menyenangkan hati Tuha
Jangan larang anakmu perempuan
Jika ia menikmati melompat, berlari, dan memanjat
Jika ia suka menjelajah dan mengutak-atik benda-benda
Jangan kau paksa dia untuk duduk manis diam dan tenang
Karena jiwanya yang ingin bebas jadi dirinya sendiri
Dan juga rasa ingin tahunya yang telah Tuhan anugerahkan
Telah kau kerdilkan dan kau rusak sejak dini
isilah rumahmu
Dengan cinta, hikmat, dan kebijaksanaan
Bukan dengan harta, keindahan tubuh, gelar, dan kekuasaan
Bagikanlah kepada anakmu laki-laki dan perempuan
Keindahan menikmati mentari pagi
Kehangatan rasa ketika menggenggam pasir
Kemesraan seekor kupu-kupu hinggap di atas bunga
Dan merdunya suara tetes-tetes hujan
Jika kau ingin anakmu rajin beribadah
Gemakan keberadaan Tuhan dalam dirimu
Ia takkan bisa kau paksa berdoa dan sembahyang
Ketika dia tak dapat menangkap makna ibadah darimu
Jika kau ingin anakmu mencintai pengetahuan
Pancarkan rasa ingin terus belajar
Nasihatmu tak akan bisa membuatnya mau membaca
Ketika dia tak pernah menyaksikan engkau menikmati buku
Jika kau ingin anakmu penuh kasih
Tunjukkan cinta kasihmu kepadanya juga pada sesama
dari milis PAGUYUBAB 19.
Kamis, Agustus 19, 2010
Sabtu, Agustus 14, 2010
Cerita Abang bubur ayam dibulan Ramadhan.
Didekat perumahan kami ada seorang yang menjual bubur ayam yang sepertinya berhak menjadi nominator u menjadi seorang inspirator.
sepertinya terlalu berlebihan ya ?
Berdasar hasil survey , abang dan istrinya sudah bangun dari jam tiga dini hari untuk mulai memasak n mempersiapkan segala sesuatu untuk berjualan. jam enam lebih bi Abang sudah mulai melayani pelanggannya didepan rumah kontrakannya disuatu gang tidak berapa jauh dari tempat dia mangkal .
kali ini sudah ada lima orang ibu muda yang membawa piring sambil menggendong bayi mereka dengan kain
bercerita ramai sambil menunggu...ada beberapa bayi didalam gendongan yang sudah mulai gelisah ... udah mulai lapar ya nak ?.
Suasana semakin siang semakin ramai karena ditambah lagi dengan pelanggannya yang akan pergi sekolah.
Si abang dengan tenang melayani mereka sambil berbincang sesekali .kerjanya rapih dan tekun... seperti membarengi dengan doa setiap sendokan bubur yang dibuat.
Kemudian setelah semua terlayani dirumah , jam tujuh pagi beliau menuju tempat mangkalnya berjualan dengan gembira sampai sore hari sementara si ibu membuat bubur lagi untuk berjualan malam hari.
Begitu terus menerus sepanjang hari, sepanjang minggu ... sepanjang tahun.
di Kompleks ada yang menamainya BUBUR AYAM AMBISI, karena sepertinya mencari rezeki dengan tidak mengenal waktu.
bahkan ada juga yang mencandai kalau abang bubur gak jualan seluruh anak bayi n orang sakit di Rempoa gak bisa makan. ha ha.
tapi ternyata ...( juga berdasar survey n observasi... ),
saya bekerja keras setiap hari karena ingin libur selama Ramadhan, mau pulang kampung.
cukup kerja dirantau pada bulan lain, puasa n lebaran kadang sampai bulan Haji waktu berkumpul sama anak2 n saudara dikampung. Istirahat dan ibadah....
memang rezeki harus dicari siapa yang tidak mau , tapi ada hal lain yang lebih penting....
pulang kampung dan puasa disana seperti minum air putih saat haus..........
Subhanallah, ternyata ada hal esensial yang bisa kita contoh dari seorang yang bukan siapa siapa kita.
Seorang yang sederhana belum tentu juga berfikiran sederhana. banyak hal penting yang bisa kita pelajari dari cara abang bubur ayam menyikapi hidup.
Terimakasih ya Rabb, semoga beliau tetap istiqomah
Didekat perumahan kami ada seorang yang menjual bubur ayam yang sepertinya berhak menjadi nominator u menjadi seorang inspirator.
sepertinya terlalu berlebihan ya ?
Berdasar hasil survey , abang dan istrinya sudah bangun dari jam tiga dini hari untuk mulai memasak n mempersiapkan segala sesuatu untuk berjualan. jam enam lebih bi Abang sudah mulai melayani pelanggannya didepan rumah kontrakannya disuatu gang tidak berapa jauh dari tempat dia mangkal .
kali ini sudah ada lima orang ibu muda yang membawa piring sambil menggendong bayi mereka dengan kain
bercerita ramai sambil menunggu...ada beberapa bayi didalam gendongan yang sudah mulai gelisah ... udah mulai lapar ya nak ?.
Suasana semakin siang semakin ramai karena ditambah lagi dengan pelanggannya yang akan pergi sekolah.
Si abang dengan tenang melayani mereka sambil berbincang sesekali .kerjanya rapih dan tekun... seperti membarengi dengan doa setiap sendokan bubur yang dibuat.
Kemudian setelah semua terlayani dirumah , jam tujuh pagi beliau menuju tempat mangkalnya berjualan dengan gembira sampai sore hari sementara si ibu membuat bubur lagi untuk berjualan malam hari.
Begitu terus menerus sepanjang hari, sepanjang minggu ... sepanjang tahun.
di Kompleks ada yang menamainya BUBUR AYAM AMBISI, karena sepertinya mencari rezeki dengan tidak mengenal waktu.
bahkan ada juga yang mencandai kalau abang bubur gak jualan seluruh anak bayi n orang sakit di Rempoa gak bisa makan. ha ha.
tapi ternyata ...( juga berdasar survey n observasi... ),
saya bekerja keras setiap hari karena ingin libur selama Ramadhan, mau pulang kampung.
cukup kerja dirantau pada bulan lain, puasa n lebaran kadang sampai bulan Haji waktu berkumpul sama anak2 n saudara dikampung. Istirahat dan ibadah....
memang rezeki harus dicari siapa yang tidak mau , tapi ada hal lain yang lebih penting....
pulang kampung dan puasa disana seperti minum air putih saat haus..........
Subhanallah, ternyata ada hal esensial yang bisa kita contoh dari seorang yang bukan siapa siapa kita.
Seorang yang sederhana belum tentu juga berfikiran sederhana. banyak hal penting yang bisa kita pelajari dari cara abang bubur ayam menyikapi hidup.
Terimakasih ya Rabb, semoga beliau tetap istiqomah
Selasa, Agustus 10, 2010
CERITA DI AKHIR SYA'BAN
Sudah lama sekali gak cerita di blog atau sekedar menulis status di fb ..…
Dari sekian banyak alasan yang paling baik dan masuk akal adalah karena gak punya ide untuk menulis tentang apa. .. kalau disebut gak punya inspirasi, kayanya kok serasa penulis beneran. He he
Yang agak maksa adalah sebenernya sedikit trauma awalnya dengan menulis di status atau di blog………. Karena kadang tulisan itu menjadi ‘pengingat’ kejadian yang terjadi sesudahnya.
Hah…
‘ Gak usah khawatir ttg suatu kejadian yang menimpa karena pada Allah telah tertulis jalan keluarnya, cukuplah khawatir bila tidak ada lagi yang membuat Allah ridho’ .
Mungkin tiga detik setelah status ditulis, …SUBHANALLAH. Memang ada kejadian yg terjadi dan gak berlebihan kalau memang harus sangat khawatir tentang kejadian itu, tapi tulisan itu memang seperti mengiang ditelinga dan seperti terus terbaca didepan mata.
Anehnya lagi, sungguh memang tidak terlalu khawatir hingga menjadi panik n tidak dapat berfikir jernih.
Ini jelas bukan aku , pasti ada kekuatan lain yang mendampingiku, persis seperti tulisan itu.
Kemudian ada beberapa yang pas u beberapa teman,….
terfikir,
bukan mencari kenapa bisa terjadi kejadian yang berulang seperti itu tapi kejadian ini menjadi pertimbangan untuk lebih merasa bertanggung jawab dengan apa yang di tulis.
Tulisan itu seperti ‘mensyahkan’ buah fikir. Dia akan menjadi legitimasi diri kita . walaupun yang ditulis hal yang sederhana tapi tulisan itu akan mewakili apa yang kita akui benar.
Bisa jadi tulisanku perlu di uji dengan sebenarnya, hingga tidak hanya pemikiran sekedarnya.
Perlu diuji hingga terasa kedalam hati n menjadi kekuatan .
Ada seorang teman kecilku yang selalu mengingatkan untuk terus menulis…’jangan khawatir akan tidak bermanfaat‘ katanya, ‘karena setiap perbuatan dengan niat yang baik pasti akan memberi dampak yang baik ‘…yaah setidaknya akan membuat hati kita menjadi lega karena sudah menularkan hal baik yang kita akui kebenarannya.
Selalu berharap tulisan-tulisan sederhana yang tulus ,bisa member kekuatan u diri sendiri dan orang lain.
aamiin.
Sudah lama sekali gak cerita di blog atau sekedar menulis status di fb ..…
Dari sekian banyak alasan yang paling baik dan masuk akal adalah karena gak punya ide untuk menulis tentang apa. .. kalau disebut gak punya inspirasi, kayanya kok serasa penulis beneran. He he
Yang agak maksa adalah sebenernya sedikit trauma awalnya dengan menulis di status atau di blog………. Karena kadang tulisan itu menjadi ‘pengingat’ kejadian yang terjadi sesudahnya.
Hah…
‘ Gak usah khawatir ttg suatu kejadian yang menimpa karena pada Allah telah tertulis jalan keluarnya, cukuplah khawatir bila tidak ada lagi yang membuat Allah ridho’ .
Mungkin tiga detik setelah status ditulis, …SUBHANALLAH. Memang ada kejadian yg terjadi dan gak berlebihan kalau memang harus sangat khawatir tentang kejadian itu, tapi tulisan itu memang seperti mengiang ditelinga dan seperti terus terbaca didepan mata.
Anehnya lagi, sungguh memang tidak terlalu khawatir hingga menjadi panik n tidak dapat berfikir jernih.
Ini jelas bukan aku , pasti ada kekuatan lain yang mendampingiku, persis seperti tulisan itu.
Kemudian ada beberapa yang pas u beberapa teman,….
terfikir,
bukan mencari kenapa bisa terjadi kejadian yang berulang seperti itu tapi kejadian ini menjadi pertimbangan untuk lebih merasa bertanggung jawab dengan apa yang di tulis.
Tulisan itu seperti ‘mensyahkan’ buah fikir. Dia akan menjadi legitimasi diri kita . walaupun yang ditulis hal yang sederhana tapi tulisan itu akan mewakili apa yang kita akui benar.
Bisa jadi tulisanku perlu di uji dengan sebenarnya, hingga tidak hanya pemikiran sekedarnya.
Perlu diuji hingga terasa kedalam hati n menjadi kekuatan .
Ada seorang teman kecilku yang selalu mengingatkan untuk terus menulis…’jangan khawatir akan tidak bermanfaat‘ katanya, ‘karena setiap perbuatan dengan niat yang baik pasti akan memberi dampak yang baik ‘…yaah setidaknya akan membuat hati kita menjadi lega karena sudah menularkan hal baik yang kita akui kebenarannya.
Selalu berharap tulisan-tulisan sederhana yang tulus ,bisa member kekuatan u diri sendiri dan orang lain.
aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)