Sabtu, Agustus 14, 2010

Cerita Abang bubur ayam dibulan Ramadhan.


Didekat perumahan kami ada seorang yang menjual bubur ayam yang sepertinya berhak menjadi nominator u menjadi seorang inspirator.


sepertinya terlalu berlebihan ya ?


Berdasar hasil survey , abang dan istrinya sudah bangun dari jam tiga dini hari untuk mulai memasak n mempersiapkan segala sesuatu untuk berjualan. jam enam lebih bi Abang sudah mulai melayani pelanggannya didepan rumah kontrakannya disuatu gang tidak berapa jauh dari tempat dia mangkal .
kali ini sudah ada lima orang ibu muda yang membawa piring sambil menggendong bayi mereka dengan kain
bercerita ramai sambil menunggu...ada beberapa bayi didalam gendongan yang sudah mulai gelisah ... udah mulai lapar ya nak ?.
Suasana semakin siang semakin ramai karena ditambah lagi dengan pelanggannya yang akan pergi sekolah.
Si abang dengan tenang melayani mereka sambil berbincang sesekali .kerjanya rapih dan tekun... seperti membarengi dengan doa setiap sendokan bubur yang dibuat.


Kemudian setelah semua terlayani dirumah , jam tujuh pagi beliau menuju tempat mangkalnya berjualan dengan gembira sampai sore hari sementara si ibu membuat bubur lagi untuk berjualan malam hari.
Begitu terus menerus sepanjang hari, sepanjang minggu ... sepanjang tahun.


di Kompleks ada yang menamainya BUBUR AYAM AMBISI, karena sepertinya mencari rezeki dengan tidak mengenal waktu.
bahkan ada juga yang mencandai kalau abang bubur gak jualan seluruh anak bayi n orang sakit di Rempoa gak bisa makan. ha ha.
tapi ternyata ...( juga berdasar survey n observasi... ),




saya bekerja keras setiap hari karena ingin libur selama Ramadhan, mau pulang kampung.
cukup kerja dirantau pada bulan lain, puasa n lebaran kadang sampai bulan Haji waktu berkumpul sama anak2 n saudara dikampung. Istirahat dan ibadah....
memang rezeki harus dicari siapa yang tidak mau , tapi ada hal lain yang lebih penting....


pulang kampung dan puasa disana seperti minum air putih saat haus..........


Subhanallah, ternyata ada hal esensial yang bisa kita contoh dari seorang yang bukan siapa siapa kita.
Seorang yang  sederhana belum tentu juga berfikiran sederhana. banyak hal penting yang bisa kita pelajari dari cara abang bubur ayam menyikapi hidup.




Terimakasih ya Rabb, semoga beliau tetap istiqomah

Tidak ada komentar: