Sabtu, Januari 28, 2012







Bab 6, let the rain fall...




Hari ini dimulai hari baru yang gamang.
Berjalan seperti biasa tapi tanpa pegangan Sendirian
Dimas , sudah melepaskan segalanya untuk berakhir tanpa kata kata.
diam itu emas ..mungkin begitu fikirnya.
Segalanya sudah diputuskan untuk tidak didengar, didiamkan saja...
diabai jauh jauh seperti tidak terjadi apapun.
sebegitu tegarnya.


..atau memang sebenarnya tanpa perduli selama ini


'Ah, bodohnya aku , fikirku berulang sambil mengusap pipiku yang terlanjur basah.
padahal...


'gak tau ya.. seseorang yang telah tertanam disumsum tulang belakangnya sedang menghiba
padanya...?
Memohon , hanya untuk sekedar menyapa ?


Seperti diputuskan diam, ya .. tetap diam..
perduli apa.




Mungkin dia benar , fikirku berulang. 


Pastilah menjengkelkan dengan kejadian yg terjadi 
minggu lalu
Kejadian yang begitu mendadak hingga mengagetkan semua orang, itu kesalahan pelik 
yang berpotensi fatal, pasti banyak orang lain yang juga marah persis sepertinya.
Tapi jujur kejadian itu gak disengaja dan jelas jelas salah paham belaka.
Kejadian yang diluar prediksi dan gak terkondisi.


Aku sudah mencoba menjelaskan berulang kali, sebagai orang yang sangat dekat harusnya
dia mengerti atau setidaknya mencoba.
.. tapi ternyata kemarahan telah menutup semuanya


Sudahlah...biarkankan.






Andai Dimas bisa tau..


andai dia mengerti.






'Take your time as you wish dearst Dimas....
obati hatimu yang terluka,  atau keegoisanmu ?