mendidik.
Musim liburan sudah tiba... seluruh keluarga besar juga disempatkan untuk ketemuan.
hasilnya.. seru dan heboh.
Angkatan balita berlarian kesana kemari dengan baju kebanggaan yang sudah kotor karena es krim, sebagian asyik bermain sendirian.. angkatan yang lebih muda lagi, ikut melompat lompat kegirangan dipangkuan mbak pengasuhnya seperti udah gak sabar nunggu kapan bisa lari sendiri... Angkatan yang setengah besar sibuk dengan video game ditangan gak menoleh kemana2. tetap ditempat seperti berhenti diruang tanpa batas waktu.
Angkatan yang sudah dewasa sesekali ikutan ngobrol dan berbincang dengan kami angkatan yang setengah tua yang sedang sibuk menceritakan n bertanya ttg anak2... selalu tentang anak2 seperti gak ada topik lain yang lebih seru. ...
sedang angkatan sepuh ,dengan pandangan sayang dan bangga memandangi cucunya2 seperti jagoan yang paling sakti sedunia. .
anak 2...
akankah bisa kita pertanggung jawabkan nanti ketika hisab tiba ?
ingin mempunyai anak yg santun , pandai dan membanggakan padahal kita sendiri yang menularkan rasa marah kita, membuat mereka malas menggapai sesuatu sampai sampai membuat bergerak saja mereka harus menoleh sesaat pada kita untuk meminta persetujuan.
mendidik itu seperti apa ya...
ada keluargaku yang orang tuanya tidak berpendidikan secara akademis.. juga tidak berlebih an dalam materi... tapi anaknya sangat gembira..santun dan pandai berbagi dengan yang lain.sehingga dalam baju yang sederhana dan agak terlalu besar baginya... dia tetep terlihat pantas diantara yang lain.
kemudian ada juga yang sangat ingin berjuang anaknya menjadi anak yang santun ... sehingga membuat anaknya hanya diam gak bergerak... gimana mesti 'main' dengan temannya dng gaya yang manis.....? mungkin ibunya belum sempet ngasi petunjuk.
ada juga yang senengnya segala yang temennya lakukan ... main robot dia juga mau main robot yang sama... liat temennya makan jeruk dia ikut narik2 baju bundanya untuk diambilin ....gak dimakan tapi cuma dipegang saja...sambil melihat temennya yang sudah makan 2 jeruk.. kupas sendiri dan belepotan kesana kemari... ibunya cuma bilang dari jauh ' kulitnya dibuang ditempat sampah ya..'.. dia dengan santai menaruh kulitnya dibaju dan membuang ketempat sampah biar cepet, praktis !!... si ibu dari jauh cuma senyum... tidak ada komentar tentang baju yang kotor.
kemudian ada anak yang mojok , duduk merengut , tangan bersidekap dan melotot pada semua orang( niru gaya sinetron atau .... ) karena bundanya bilang makannya diabisin dulu baru boleh makan es krim...
padahal semua temennya udah hampir semua belepotan. ..
kemudian ada yang terlalu sibuk membukakan kado untuk adeknya, menyimpan nya buru buru sepertinya dia yang berhak atas kado itu. Waktu ditanya ' kok disimpan nak , adek mau main tuh..' dijawab dengan baik, 'Gak usah, nanti rusak '
ha ha... persis siapa ya...
kemudian ada anakku yang ngeledekin semua anak dengan badannya yang tinggi besar rambut model 1-0,berdiri berdekatan.. sampe si adek mesti mendongak dengan sepenuh putaran u bisa melihat keatas, ' ini mainan siapa'? dengan gaya tentaranya yang berbicara super cepet. kontan si adek langsung kabur ke pelukan bundanya..
belum diajarin jawab ' Siap , saya bang !'
jangan2 aku terlalu banyak intimidasi wkt kecil... maaf ya nak ..
kemudian ada yang dengan hampir putus asa ...menggunakan segala cara untuk membujuk dan setengah lagi mengancam. ...'nanti bunda panggilin Pak Polisi lho...'... 'om dokter2 nih ada yang bandel...' ....sampai ' ayo ! kalau gak mama gak mau ngomong lagi deh '
nah lho....?!
barangkali si anak bingung...
what happen to me...
please god help me..
Dari pertemuan sederhana jadi terfikir apakah aku sudah mendidik anakku dengan benar ?... sudah cukupkah full fill the bottle of their souls...am I ? padahal gak pernah diajari gimana cara yang benar u mendidik.. dan kalaupun mengadob cara orang lain yang berhasil belum tentu cara yang sama berhasil u setiap anak ..
Pastilah setiap orang tua ingin segalanya sempurna...
haah...
mendidik itu seperti apa ya ?
mungkin caranya Allah menyayangi kita itu bisa ditiru dengan cara kita dengan segala keterbatasan kita.
kadang perlu kata2 lembut, kadang perlu menekankan mana yang wajib mana yang sunnah.. mana yang baik u dipilih... bagaomana gak semua doa harus dikabul saat diminta... bagaimana sayangNya tanpa pretensi pada kita walaupun apa yang sudah kita lakukan padaNya.. bagaimana dia memberi ketentraman dan kenyamanan bila selalu berada didekatnya... bagai mana Dia mengancam kita dengan suatu yang sangat pedih .. agar kita terhindar dari hal yang buruk...?
pertannyaannya ... haruskah kita diajari lebih dulu cara u mendidik yang baik ?..
sebenernya mungkin semua sudah jelas, hanya saja bila kita mulai belajar untuk menjadi seorang yang rendah hati.. mengakui dengan sadar bahwa ada waktunya u minta maaf ada waktunya salah ada waktunya u memuji dan ada waktunya u membiarkan hati terbuka.. bukan hanya kita yang bisa memberi kebahagiaan tapi anak2 juga berhak u memberi dengan cara mereka .
pernah ngeliat anak yang dengan mata berbinar menunjukkan es krimnya pada kita ?... sebagian dibaju sebagian di pipi sebagian lagi di tangan dan segala yang pernah disentuhnya ...?
tega gak kita mengatakan... ayo di lap tuh liat belepotan... atau dengan susah payah kita berkata... 'kayanya enak tuh bagi donk nak ..?
ya Allah..
Sampai saat inipun aku masih belajar dan terus berusaha belajar... semoga dengan segala kekuranganku anak2ku paham bahwa ibunya hanya seorang manusia.. yang gak luput dari kesalahan mendidik mereka.
Semoga bila kesalahan itu nantinya akan menberi kebaikan .. menjadikan mereka anak 2 baik menurutMu.
Bantuin aku dengan doamu dalam hisabku nanti ya nak....
amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar